Cerpen Kajen Joyo

Pada zaman dulu terdapat sebuah desa terpencil bernama Desa Kajen. Di lingkungan desa tersebut rakyatnya mayoritas bekerja sebagai penambang emas dan perak. Tetapi kondisi ekonomi rakyat Kajen sangatlah jauh dari kata mapan, banyak anak-anak yang tidak bisa merasakan indahnya masa indah di bangku sekolah karena keadaan ekonomi keluarga. Para penambang emas dan perak di Desa Kajen dahulu adalah para penambang liar. Meskipun begitu hidup mereka pada jaman dahulu bisa di katakan mapan dan mampu membeli sebuah kendaraan roda empat.

            Tapi semua itu berubah ketika seorang pengusaha lokal datang dan mendirikan sebuah perusahaan tambang emas dan perak di daerah Desa Kajen. Seluruh rakyat Desa Kajen yang sebelumnya bekerja sebagai penambang liar akhirnya bekerja untuk perusahaan tersebut. Semenjak bekerja untuk pengusaha tersebut, hidup rakyat Kajen mulai tersiksa karena gaji yang menunggak, lalu mereka di kenakan sanksi-sanksi yang harus membuat mereka membayar sanksi tersebut. Padahal mereka jarang membuat atau melanggar peraturan perusahaan. Dan lebih parahnya lagi seluruh area tambang emas dan perak di Desa Kajen telah di kuasai perusahaan tersebut

            Selama bertahun-tahun hidup rakyat Kajen menjadi sengsara, ketika mereka ingin keluar dari perusahaan tersebut, mereka telah menandatangani kontrak kerja yang tidak bisa diputuskan sembarang pada saat awal mereka bergabung dengan perusahaan tersebut. Intinya rakyat tidak bisa dengan mudah berhenti atau keluar dari perusahaan tersebut karena telah menandatangani kontrak dengan perusahaan saat di awal masuk kerja

            DI Desa Kajen terdapat sebuah keluarga milik Pak Harno yang juga bekerja sebagai penambang di perusahaan tersebut bersama Istrinya. Tapi beliau memiliki anak bernama Joyo yang sangat cerdas. Joyo dapat melanjutkan sekolahnya dengan menggunakan beasiswa karena Joyo adalah siswa yang berprestasi. Sedangkan anak-anak di Desa Kejan lainnya tidak lanjut sekolah karena anak yang bisa mendapatkan beasiswa adalah anak yang berprestasi.

            Joyo akhirnya bisa melanjutkan sampai jenjang kuliah dengan biaya dari beasiswanya. Joyo selalu sedih dan prihatin dengan permasalahan orang tuanya dan orang-orang di desanya yang merasa di jajah oleh perusahaan tambang tersebut. Akhirnya dia memutuskan untuk kuliah mengambil jurusan pertambangan agar dapat merubah nasib orang tua dan orang-orang desanya.

            Setelah lulus kuliah, Joyo magang di sebuah perusahaan pemerintah yang bekerja di bidang kekayaan alam. Dari magang tersebut Joyo mulai mengenal cara kerja dan struktur sebuah perusahaan yang bekerja di bidang kekayaan alam. Lalu dia bertemu dengan orang-orang penting di perusahaan tersebut. Joyo menanyakan tentang perusahaan tambang yang berada di desanya, Desa Kajen. Setelah mencari tahu dan riset, ternyata perusahaan yang berada di Desa Kajen tersebut berdiri dan beroprasi tanpa ijin pemerintah atau ilegal. Perusahaan tersebut memberikan surat ijin palsu kepada rakyat Desa Kajen.

            Ketika pulang ke kampung halamannya, Joyo memberitahu kepada orang tua dan seluruh rakyat kajen yang bekerja kepada perusahaan tersebut bahwa mereka telah di tipu perusahaan tersebut dengan bukti-bukti yang di bawa Joyo. Para warga pun mendemo perusahaan tersebut untuk mengganti rugi dan segera pergi dari daerah Desa Kajen tersebut. Perusahaan tersebut tidak terima dengan perlakuan para pegawainya, dan akhirnya mencari tau siapa yang menyebarkan berita tersebut, meskipun akhirnya perusahaan tersebut akhirnya pergi dari Desa Kajen.

            Lalu pemerintah pusat mendengar kabar di Desa Kajen tentang ricuh lokasi tambang. Kemudian tambang-tambang tersebut di kelola pemerintah dan warga bekerja di situ dengan gaji yang setimpal. Rakyat Desa Kajen pun  ekonominya mulai membaik dan anak-anak bisa bersekolah kembali. Dan menjadikan Joyo sebagai kepala pengelola tambang tersebut atas tugas dari pemerintah pusat. Joyo pun di agungkan sebagai pembawa perubahan Desa Kajen karena mampu memberikan perubahan kepada para warganya.